Pengukuranadalah bagian dari keterampilan Proses Sains yang merupakan. Alat yang yang digunakan adalah mistar baja. tiga skala dari pada mistar baja. PertanyaanMassa jenis baja sebesar kgm -3 dan volume baja sebesar 200 cm 3 . Hitung massa baja tersebut dalam kg dan gram!Massa jenis baja sebesar kgm-3 dan volume baja sebesar 200 cm3. Hitung massa baja tersebut dalam kg dan gram! Jawabanmassa bajadalam kilogram adalah 1,56 kg dandalam gram adalah 1,56 x 10 3 baja dalam kilogram adalah 1,56 kg dan dalam gram adalah 1,56 x 103 gram. PembahasanDiketahui Ditanya m ? Penyelesaian Massa jenis atau densitas atau rapatan adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Persamaan dari massa jenis adalah Sehingga untuk mengetahui massa bajadalam kilogram dapat dilakukan dengan cara Untuk mengetahui massa bajadalam gram dapat dilakukan dengan cara Sehingga massa bajadalam kilogram adalah 1,56 kg dandalam gram adalah 1,56 x 10 3 Ditanya m ? Penyelesaian Massa jenis atau densitas atau rapatan adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Persamaan dari massa jenis adalah Sehingga untuk mengetahui massa baja dalam kilogram dapat dilakukan dengan cara Untuk mengetahui massa baja dalam gram dapat dilakukan dengan cara Sehingga massa baja dalam kilogram adalah 1,56 kg dan dalam gram adalah 1,56 x 103 gram. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!2rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal! Jangkasorong memiliki 2 jenis skala, yaitu skala utama dan skala nonius yang dapat digeser-geser. Skala terkecil dari jangka sorong adalah 0,01cm atau 0,1mm. Mikrometer Sekrup. Mikrometer sekrup digunakan dalam pengukuran panjang suatu benda yang kecil, seperti mengukur panjang/ketebalan plat-plat aluminium yang tipis, ketebalan kertas
Mistar baja adalah alat ukur dasar pada bengkel kerja mesin. Alat ukur ini dapat dikatakan alat ukur yang kurang presisi, karena ia hanya melakukan pengukuran paling kecil sebesar 0,5 mm tidak dapat dilayani oleh mistar baja. Dengan demikian alat ukur ini tidak dapat digunakan untuk melakukan pengukuran sampai seperseratus milimeter 0,01 mm. Jenis mistar baja yang dipakai pada bengkel kerja mesin mempunyai ukuran yang berbeda-beda, tetapi pada umumnya panjang mistar baja adalah 150 mm sampai 300 mm, dengan skala ukur terdiri dari satuan setengah milimeter dan satuan satu milimeter. Dalam bengkel kerja mesin mistar baja ada dua sistem, yaitu sistem metrik dan sistem imperial. Pada sistem imperial untuk satuannya dinyatakan dengan inchi, sedangkan pada sistem metrik satuan dinyatakan dengan milimeter Mistar baja sistem imperial mempunyai ketelitian dari 1/8 inchi, 1/16 inchi, 1/32 inchi dan 1/64 inchi. Dalam bengkel kerja bangku dan kerja mesin biasanya hanya terdapat sampai ketelitian 1/32 inchi. Post Views 274
Misalnya dari suhu skala Celcius ke skala Kelvin, Fahrenheit, dan Reamur, atau sebaliknya. Berikut ini adalah rumus dari masing-masing konversi suhu tersebut: 1. Rumus Suhu Skala Celcius ke Kelvin, Fahrenheit, dan Reamur. Skala Celcius ke Kelvin: t 0 C = (t + 273) K, Kelvin ke Celcius: t K = t - 273 0 C. MISTAR BAJA Mistar baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja tahan karat. Permukaan dan bagian sisinya rata dan halus, di atasnya terdapat guratan-guratan ukuran, ada yang dalam satuan inchi, sentimeter dan ada pula yang gabungan inchi dan sentimeter/milimeter. Fungsi lain dari penggunaan mistar baja antara lain - mengukur lebar - mengukur tebal serta, - memeriksa kerataan suatu permukaan benda kerja. Di samping itu mistar baja steelrule dapat dipergunakan untuk mengukur dan menentukan batas-batas ukuran juga biasa dipergunakan sebagal pertolongan menarik garis pada waktu menggambar pada permukaan benda pekerjaan. Setiap menarik. garis hanya dilakukan satu kali Mistar baja juga dapat digunakan untuk mengukur diameter luar secara kasar. Dalam pelaksanaannya harus dibantu dengan menggunakan alat ukur lain seperti jangka bengkok dan bagian diameter dalam diperlukan bantuan jangka kaki. Gambar Mistar Baja Berikut adalah Video Mistar Baja
Mistarberbentuk rol merupakan alat ukur besaran panjang yang bisa digulung, biasanya mistar jenis ini terbuat dari logam yang dibentuk tipis dan di isi skala. Mistar rol ini sering digunkan untuk mengukur suatu benda yang sangat panjang (lebih dari 5 meter). Tidak mungkin mengukur sesuatu yang panjangnya lebih dari 5 meter menggunkan penggaris.
Baja adalah paduan logam yang tersusun dari besi sebagai unsur utama dan karbon sebagai unsur penguat. Kandungan baja yang utama adalah Besi Fe dengan kadar 97% dan Karbon C dengan kadar 0,2% hingga 2,1%, serta unsur paduan lain yaitu Mangan Mn, Krom Cr, VanadiumV, Nikel Ni, Silikon Si, tembaga Cu, sulfur S, fosfor P dan lainnya dengan jumlah yang dibatasi dan berbeda-beda. Pengaruh utama kandungan karbon di dalam baja adalah pada kekuatan, kekerasan dan sifat mudah dibentuk. Penambahan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan hardness dan kekuatan tariknya tensile strength, namun di sisi lain membuatnya menjadi getas brittle serta menurunkan keuletannya ductility. Baja menjadi bahan dasar yang sangat vital untuk industri. Semua peralatan berbahan baja, mulai dari peralatan dapur, trasportasi, generator, sampai kerangka gedung dan jembatan. Eksplotasi besi baja menduduki peringkat pertama di antara barang tambang dan logam dan produknya melingkupi hampir 95% dari produk barang berbahan logam yang dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Unsur-unsur Kandungan Baja Selain besi sebagai kandungan utama baja, terdapat beberapa unsur yang menjadi bahan pembentuk baja, yaitu a. Karbon C Karbon merupakan unsur terpenting yang dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan baja. Kandungan karbon di dalam baja sekitar 0,1% hingga 2,1%, sedangkan unsur lainnya dibatasi sesuai dengan kegunaan baja. Unsur paduan yang bercampur di dalam lapisan baja adalah untuk membuat baja bereaksi terhadap pengerjaan panas dan menghasilkan sifat-sifat yang khusus. Karbon dalam baja dapat meningkatkan kekuatan dan kekerasan tetapi jika berlebihan akan menurunkan ketangguhan. b. Mangan Mn Semua baja mengandung mangan karena sangat dibutuhkan dalam proses pembuatan baja. Kandungan mangan kurang lebih 0,6% tidak mempengaruhi sifat baja, dengan kata lain mangan tidak memberikan pengaruh besar pada struktur baja dalam jumlah yang rendah. Penambahan unsur mangan dalam baja dapat menaikkan kuat tarik tanpa mengurangi atau sedikit mengurangi regangan, sehingga baja dengan penambahan mangan memiliki sifat kuat dan ulet. c. Silikon Si Silikon merupakan unsur paduan yang ada pada setiap baja dengan kandungan lebih dari 0,4% yang mempunyai pengaruh untuk menaikkan tegangan tarik dan menurunkan laju pendinginan kritis. Silikon dalam baja dapat meningkatkan kekuatan, kekerasan, kekenyalan, ketahanan aus, dan ketahanan terhadap panas dan karat. Unsur silikon menyebabkan sementit tidak stabil, sehingga memisahkan dan membentuk grafit. Unsur silikon juga merupakan pembentuk ferit, tetapi bukan pembentuk karbida, silikon juga cenderung membentuk partikel oksida sehingga memperbanyak pengintian kristal dan mengurangi pertumbuhan akibatnya struktur butir semakin halus. d. Nikel Ni Nikel mempunyai pengaruh yang sama seperti mangan, yaitu memperbaiki kekuatan tarik dan menaikkan sifat ulet, tahan panas, jika pada baja paduan terdapat unsur nikel sekitar 25% maka baja dapat tahan terhadap korosi. Unsur nikel yang bertindak sebagai tahan karat korosi disebabkan nikel bertindak sebagai lapisan penghalang yang melindungi permukaan baja. e. Kromium Cr Sifat unsur kromium dapat menurunkan laju pendinginan kritis kromium sejumlah 1,5% cukup meningkatkan kekerasan dalam minyak. Penambahan kromium pada baja menghasilkan struktur yang lebih halus dan membuat sifat baja dikeraskan lebih baik karena kromium dan karbon dapat membentuk karbida. Kromium dapat menambah kekuatan tarik dan keplastisan serta berguna juga dalam membentuk lapisan pasif untuk melindungi baja dari korosi serta tahan terhadap suhu tinggi. f. Kobalt Co Sebagai unsur paduan dalam baja, kobalt meningkatkan kekerasan, tahan aus dan tahan panas. Pada maghnet permanent mengandung kobalt sehingga mempunyai kepekaan terhadap pemanasan lanjut. g. Molibdium Mo Kebanyakan dipadu dengan baja dalam ikatan dengan Co, Ni, dan V. dapat meningkatkan kekuatan tarik, batas rentang kemampuan temper menyeluruh, ketahanan panas, batas kelelahan, menurunkan kerapuhan. h. Vanadium V Mempunyai pengaruh seperti Mo dalam baja. Dapat meningkatkan kekuatan, batas rentang keuletan, kekuatan panas dan ketahanan lelah. Unsur V dalam baja mempunyai keistimewaan yaitu dapat menurunkan kepekaan terhadap sengatan panas yang melewati batas pada perlakuan panas. i. Titanium Ti Memiliki kekuatan yang sama seperti baja dalam mempertahankan. Hingga suhu 400 derajat C, sehingga banyak dipakai sebagai bahan kawat las. Paduan antara baja karbon dengan titanium akan memepunyai sifat kekerasan yang tinngi. Baja-titan banyak diminati sebagai bahan dalm industri, kendaraan perang, kapal udara dan elemen-elemen yang membutuhkan kekuatan tinggi dan ringan. j. Aluminium Al Unsur Al terkandung dalam jumlah yang kecil pada baja. Tujuannya yaitu sama dengan Si, untuk memberikan keuletan dan kemampuan di perkakas serta meningkatkan daya tahan terhadap korosi. Jenis-jenis Baja Menurut Wiryosumarto 2004, berdasarkan komposisi karbon yang digunakan, baja dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis, yaitu a. Baja karbon Baja karbon adalah paduan antara besi dan karbon dengan sedikit Si, Mn, P, S, dan Cu. Sifat baja karbon sangat tergantung pada kadar karbon, bila kadar karbon naik maka kekuatan dan kekerasan juga akan bertambah tinggi. Karena itu baja karbon dikelompokkan berdasarkan kadar karbonnya. Berdasarkan komposisi kandungan karbon, baja karbon dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu Baja Karbon Rendah. Baja karbon rendah memiliki kandungan karbon dibawah 0,3%. Baja karbon rendah sering disebut dengan baja ringan mild steel atau baja perkakas. Jenis baja yang umum dan banyak digunakan adalah jenis cold roll steel dengan kandungan karbon 0,08% - 0,30% yang biasa digunakan untuk body kendaraan. Baja Karbon Sedang. Baja karbon sedang merupakan baja yang memiliki kandungan karbon 0,30% - 0,60%. Baja karbon sedang mempunyai kekuatan yang lebih dari baja karbon rendah dan mempunyai kualitas perlakuan panas yang tinggi, tidak mudah dibentuk oleh mesin, lebih sulit dilakukan untuk pengelasan, dan dapat dikeraskan diquenching dengan baik. Baja karbon sedang banyak digunakan untuk poros, rel kereta api, roda gigi, pegas, baut, komponen mesin yang membutuhkan kekuatan tinggi, dan lain-lain. Baja Karbon Tinggi. Baja karbon tinggi memiliki kandungan karbon paling tinggi jika dibandingkan dengan baja karbon yang lain yakni 0,60% - 1,7% C dan memiliki tahan panas yang tinggi, kekerasan tinggi, namun keuletannya lebih rendah. Baja karbon tinggi mempunyai kuat tarik paling tinggi dan banyak digunakan untuk material tools. Salah satu aplikasi dari baja ini adalah dalam pembuatan kawat baja dan kabel baja. b. Baja paduan Baja paduan adalah suatu baja yang dicampur dengan satu atau lebih unsur campuran seperti nikel, mangan, molybdenum, kromium, vanadium dan wolfram yang berguna untuk memperoleh sifat-sifat baja yang dikehendaki seperti sifat kekuatan, kekerasan dan keuletannya. Paduan dari beberapa unsur yang berbeda memberikan sifat khas dari baja. Berdasarkan kadar kadar paduannya, baja paduan dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu Baja Paduan Rendah Low Alloy Steel. Baja paduan rendah merupakan baja paduan yang elemen paduannya kurang dari 2,5% wt misalnya unsur Cr, Mn, Ni, S, Si, P, dan lain-lain. Memiliki kadar karbon sama seperti baja karbon, tetapi ada sedikit unsur paduan. Dengan penambahan unsur paduan, kekuatan dapat dinaikkan tanpa mengurangi keuletannya, kekuatan fatik, daya tahan terhadap korosi, aus dan panas. Aplikasinya banyak digunakan pada kapal, jembatan, roda kereta api, ketel uap, tangki gas, pipa gas dan sebagainya. Baja Paduan Menengah Medium Alloy Steel. Baja paduan menengah merupakan baja paduan yang elemen paduannya 2,5%-10% wt misalnya unsur Cr, Mn, Ni, S, Si, P, dan lain-lain. Baja Paduan Tinggi High Alloy Steel. Baja paduan tinggi merupakan baja paduan yang elemen paduannya lebih dari 10% wt misalnya unsur Cr, Mn, Ni, S, Si, P, dan lain-lain. Contohnya baja tahan karat, baja perkakas dan baja mangan. Aplikasinya digunakan pada bearing, bejana tekan, baja pegas, cutting tools, frog rel kereta api dan lain sebagainya. c. Baja khusus Baja khusus mempunyai unsur - unsur paduan yang tinggi karena pemakaian-pemakaian yang khusus. Baja khusus yaitu baja tahan karat, baja tahan panas, baja perkakas. Unsur utama dari baja tahan karat adalah krom sebagai unsur terpenting untuk memperoleh sifat tahan terhadap korosi. Baja perkakas adalah baja yang dibuat tidak berukuran besar tetapi memegang peranan dalam industri-industri. Unsur-unsur paduan dalam karbitnya diperlukan untuk memperoleh sifat-sifat tersebut dan kuat pada temperatur tinggi. Fase Pembentukan Baja Fase-fase atau tahapan yang terjadi pada pembentukan baja adalah sebagai berikut a. Austenit Y Fasa ini disebut gamma Y dan merupakan larutan padat interstisi karbon dengan sel satuan berupa kubik pemusatan sisi. Ruang antar atomnya lebih besar dibandingkan ferit dan fasa ini stabil pada temperatur tinggi, yaitu antara 912°C, pada besi murni. Kadar karbon maksimum gamma sebesar 2,14% pada temperatur 1147°C. Pada temperatur stabil austenit bersifat lunak dan liat sehingga mudah dibentuk. Austenit merupakan fasa penting sebagai dasar pembentuk fasa-fasa lainnya dalam proses perlakuan panas termasuk perlakuan panas pada permukaan baja. b. Ferit a Fasa ini disebut alpha a dan merupakan larutan padat intersrisi karbon dengan sel satuan berupa kubik pemusatan ruang. Ruang antar atomnya kecil dan rapat sehingga kelarutan karbon sangat kecil. Pada temperatur ruang, kadar karbonnya hanya 0,008% sehingga dapat dianggap besi murni. Kadar maksimum karbon sebesar 0,02% pada temperatur 727°C, lunak dan liat. Dibawah mikroskop ferlit terlihat berwarna putih. Kekerasan dari ferit berkisar antara 140-180 HVN. c. Sementit Fe3C Fasa ini disebut karbida besi yang merupakan senyawa kimia dengan rumus Fe3C. sel satuan sementit berbentuk orthorombik. Kadar karbon dalam sementit 6,7% dan senyawa ini bersifat keras tetapi getas. Pada baja, fasa ini dapat meningkatkan kekuatan dan kekerasan. Kekerasan sementit adalah lebih kurang berkisar antara 800 HVN. d. Perlit Perlit adalah campuran sementit dan ferit yang tersebar merata pada seluruh penampang. Struktur ini barasal dari perubahan austensit pada pendinginan normal udara setelah melewati temperature kritis 700°C sampai 900°C. Kekerasan dari perlit kurang lebih 180-250 HVN. e. Martensit Martensit merupakan fasa dimana ferit dan sementit bercampur. Tetapi bukan dalam lamellar. Fasa ini terbentuk dari austensit metastabil didinginkan dengan laju pendinginan cepat. Terjadi hanya presipitasi Fe3C unsur paduan lainnya tetapi larut transformasi isothermal pada 260°C untuk membentuk dispersi karbida yang halus dalam matriks ferit. Martensit bilah terbentuk jika kadar C dalam baja sampai 0,6% sedangkan di atas 1% akan terbentuk martensit pelat. Perubahan dari bilah ke pelat terjadi pada interval 0,6% < C < 1,08%. Kekerasan dari martensit lebih dari 500 HVN. f. Bainit Bainit merupakan fasa yang terjadi akibat transformasi pendinginan yang sangat cepat dimana semua unsur paduan masih larut dalam keadaan padat dan atom karbon tidak sempat berdifusi keluar. Pada proses pembentukan bainit, austenit dibiarkan bertransformasi secara isothermal menjadi ferit dan karbida diatas temperatur MS temperatur permulaan reaksi martensit. Untuk ini diperlukan celup pada air garam untuk mencegah terbentuknya perlit pada temperatur yang lebih tinggi. Sehingga akan membentuk sifat bainit yang kuat dan tangguh. Kekerasan bainit kurang lebih berkisar antara 300 - 400 HVN. BerikutYang Termasuk Satuan Baku Adalah YouTube is focusing on a deal with to the one thing went Mistaken faults appearing for many Apple Television people The iPhone 12 comes with a slew of vivid wallpapers available for use with the two light manner and dark manner highlighting Apples colorful structure language. Bahasa lain 22102020 Diketahui 4,5 cm ujung kedua 6,5 cm Ditanyakan panjang balok yang diukur? Pembahasan Mistar adalah alat ukur panjang yang memiliki skala terkecil sebesar 1 mm atau 0,1 cm. Membaca hasil pengukuran dengan mistar Jika dalam pengukuran menggunakan mistar, ujung pertama tidak berada tepat di angka 0 mm, maka hasil yang terbaca di ujung lain harus dikurangi dengan nilai yang ditunjukkan oleh ujung pertama. Panjang balok Dengan demikian, panjang balok sebesar 2,0 cm. Jadi, jawaban yang tepat adalah B. JangkaSorong merupakan alat ukur satuan Panjang yang mempunyai ketelitian hingga 0,01 mm. dalam aplikasinya jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur kedalaman sebuah lubang, diameter luar, diameter dalam, panjang dan lebar sebuah material. Bidang yang paling sering menggunakan jangka sorong adalah dibidang permesinan, otomotif dan Seperti anda ketahui menurut bentuk bukaan pada profil. Sebenarnya baja kastela terdiri 4 jenis, yaitu heksagonal, bulat, oval dan persegi. Lebih lengkap artikel membahas material ini dapat anda baca melalui tautan. Adapun tabel berat baja kastela anda ketahui melalui artikel ini. Yang berlaku untuk 4 macam baja kastela tersebut. Daftar ukuran dan berat satuan Bahan untuk membuat baja kastela hanya 2, yakni baja profil WF dan H-Beam. Nah guna memudahkan teman-teman menghitung tonase. Sebaiknya menggunakan tabel berat baja kastela. Karena dalam daftar ukuran ini telah lengkap. 19 jenis ukuran & berat satuan baja kastela Cara membaca daftar material Profil awal = Setelah jadi baja kastela = Berat per meter. HB 100x100x6x8 = HB 100 HCO 150x100x6x8 = 17,20 kg/m WF 150x75x5x7 = WF 150 HCO 225x75x5x7 = 14,00 kg/m HB 150x150x7x10 = HB 150 HCO 225x150x7x10 = 31,50 kg/m WF 200x100x5,5×8 = WF 200 HCO 300x100x5,5×8 = 21,33 kg/m HB 200x200x8x12 = HB 200 HCO 300x200x8x12 = 49,90 kg/m WF 250x125x6x9 = WF 250 HCO 375x125x6x9 = 25,70 kg/m HB 250x250x9x14 = HB 250 HCO 375x250x9x14 = 72,40 kg/m WF 300x150x6,5×9 = WF 300 HCO 450x150x6,5×9 = 36,70 kg/m HB 300x300x10x15 = HB 300 HCO 450x300x10x15 = 94,00 kg/m WF 350x175x7x11 = WF 350 HCO 525x175x7x11 = 49,60 kg/m HB 350x350x12x19 = HB 350 HCO 525x175x12x19 = 137,00 kg/m WF 400x200x8x13 = WF 400 HCO 600x200x8x13 = 66,00 kg/m HB 400x400x13x21 = HB 400 HCO 600x400x13x21 = 172,00 kg/m WF 450x200x9x14 = WF 450 HCO 675x200x9x14 = 76,00 kg/m WF 500x200x10x16 = WF 500 HCO 750x200x10x16 = 89,60 kg/m WF600x200x11x17 = WF 600 HCO 900x200x11x17 = 106,00 kg/m WF588x300x12x20 = WF588 HCO 882x300x12x20 = 151,00 kg/m WF 700x300x13x24 = WF 700 HCO = 185,00 kg/m WF 800x300x14x26 = WF 800 HCO = 210,00 kg/m Keterangan tentang dimensi baja kastela Dalam tabel berat baja kastela terlihat beberapa angka-angka yang sama. Hal itu menandakan bahwa ukuran tersebut tidak mengalami perubahan. Walau profil awal sudah mengalami pembentukan material lain. Dimensi material yang tetap adalah B = Lebar flange sayap t1 = Tebal web t2 = Tebal flange Sedangkan yang berubah adalah Tinggi profil semula H, menjadi Tinggi baja kastela Dc. Seperti terlihat pada gambar. Namun demikian untuk penulisan notasi. Wajib anda cantumkan secara lengkap. Supaya orang yang membaca gambar dan dokumen proyek mudah mengerti. Contoh penulisan baja kastela yang benar Pada tabel berat baja kastela, tertera pula penulisan dimensi material secara lengkap. Misalnya WF 800 HCO Angka-angka pada material tersebut menerangkan H x Dc x B x t1 x t2 Sementara notasi WF menunjukan bahwa awalnya material tersebut adalah baja WF. Sedangkan HCO singkatan dari Honeycomb merujuk pada ukuran baja kastela. Istilah HCO selalu kami pakai untuk menerangkan material yang terbuat dari baja kastela. Kemungkinan penggiat konstruksi baja lain menggunakan cara yang berbeda. Misalnya hanya dengan menulis Kastela 375x250x9x14. Namun pemberian notasi yang peling benar adalah dengan mencantumkan asal mula profil. Manfaat memahami ukuran material kastela Selain untuk perhitungan tonase. Tabel berat baja kastela juga berguna sebagai ketentuan untuk Tinggi baja kastela Dc. Ketika teman-teman hendak merancang maupun melaksanakan pabrikasi. Bahuadalah satuan luas lahan yang dipakai di beberapa tempat terutama di Jawa. Satuan bahu banyak digunakan untuk area pertanian dan telah dipakai sejak zaman Hindia Belanda. Satu bahu adalah 500 ubin. Oleh karena itu contoh satuan tidak baku yang sesuai pada pilihan ganda yang tersedia adalah bahu, hasta, dan tumbak. Sementara untuk yard, mol
Mistar merupakan salah satu jenis alat ukur yang sederhana, pada umumnya dibuat dengan menggunakan bahan plat baja atau kuningan dimana pada kedua sisi permukaanya diberi skala metrik dan inchi. Mistar ukur memiliki skala utama dengan satuan centimeter, jarak antara angka2 yang berdekatan pada skala utama adalah 1 centimeter. Mistar ukur juga memiliki skala terkecil dengan satuan milimeter. jarak antar garis-garis yang berdekatan pada skala terkecil adalah 1 milimeter. mistar ukur juga memiliki ketelitian setengah dari nilai skala terkecil, skala terkecil pada mistar ukur adalah 1 milimeter sehingga setengah dari nilai skala terkecil adalah 0,5 mistar ukurpanjang dari skala ukurannya adalah 150 mm - 300 mm dengan kecermatan 0,5 atau 1 mm. pengukuran dilakukan dengan menempelkan mistar ini pada obyek ukur sehingga panjang dari obyek ukur dapat langsung dibaca pada skala mistar mistar ini memiliki kecermatan pembacaan tidak lebih kecil dari 0,5 mm, maka mistar ukur tidak dapat digunakan untuk pengukuran dengan kecermatan tinggi layaknya jangka sorong dan mikrometer. dalam ilmu metrologi, mistar ukur/penggaris hanya dipakai untuk memperkirakan dimensi obyek ukur serta untuk melakukan penggambaran secara kasar. ujung dari mistar ukur terkadang deberi pengait, sehingga pengukuran dapat dimulai dari ujung benda ukur. mistar ukur yang digunakan praktek mesin dibuat dari baja paduan cara mengukur panjang lebih dari 300 mm? untuk mengukur lebih dari 300 mm dapat menggunakan meteran lipat atau meteran gulung. Seiring berkembangnya zaman, sekarang ada meteran yang hanya menggunakan sinar laser untuk mengukur Mistar Ukurmeteran lipat, biasanya dibuat dari aluminium atau baja. dilihat dari bentuk meteran lipat, sebenarnya merupakan gabungan dari mistar ukur dengan sambungan engsel pada setiap ujungnya. kelemahan meteran lipat adalah ada kemungkinan aus pada engsel dan ketidaklurusan saat proses pengukuran , sehingga meteran lipat tidak akan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan mistar ukur gulung, dibuat dari plat baja tipis yang dapat digulung dan disatukan dalam satu wadah. penggulungan dapat dipermudah dengan bantuan suatu pegas. pada ujung meteran ini diberi pengait guna mempermudah Laser, penggaris canggih ini digunakan untuk mengukur dengan jarak yang panjang dan tidak bisa dijangkau oleh mistar gulung. satuan dari penggaris gulung adalah satuan meter. penggaris ini penggunaanya sangat mudah karena hanya menembakkan laser ke tempat yang akan diukur, maka dilayar akan menampilkan hasil pengukuran.
\n \n \nberikut yang merupakan satuan skala pada mistar baja adalah
1 Mistar Baja. Mistar baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja tahan karat. Permukaan dan bagian sisinya rata dan halus, di atasnya terdapat guratan-guratan ukuran, ada yang dalam satuan inchi, sentimeter dan ada pula yang gabungan inchi dan sentimeter/milimeter. Fungsi lain dari penggunaan mistar baja antara lain: - mengukur lebar

207 E. Alat Ukur Presisi Rendah 1. Mistar Baja Jenis alat ukur panjang ini banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk mengukur jarak yang relatif pendek dan alat ukur ini merupakan alat ukur linier langsung yang paling sederhana karena hasil pengukurannya dapat dibaca langsung pada bagian penunjuk ukuran skala alat ukur tersebut, secara umum panjang mistar baja yang banyak dipakai berukuran 150 mm hingga 300 mm. Skala yang dicantumkan adalah dalam satuan metrik dan inci, dengan skala metrik terkecil dari mistar adalah 1 mm cm dengan ketelitiannya mm cm. Pada skala inci tercantum dalam pecahan dan persepuluhan misalnya 164, 132, 116, dan 18 inci. Pada persepuluhan dapat dibaca ukuran yang lebih kecil dari164 inci, karena mistar jenis ini memiliki ketelitian inci, Adapun penggunaan dari mistar baja adalah mengukur jarak, memeriksa kerataan permukaan benda kerja, dan melukis garis lurus sebagai penggaris. Mistar baja terbuat dari baja tahan karat atau baja perkakas Cara menggunakan mistar baja  Rapatkan benda ukur pada landasan tumpuan balok landas.  Letakan mistar baja di atas benda ukur, letakan titik nol atau ujung mistar bertumpu pada balok landas. 208  Baca dimensiukuran panjang benda ukur. Mistar baja fungsinya selain untuk mengukur dapat pula digunakan untuk memeriksa permukaan materialbenda kerja seperti pada contoh gambar berikut ini. Gambar Cara menggunakan mistar baja 2. Rol Meter a Memeriksa kerataan suatu bidang b Memeriksa kerataan permukaan benda bulat 209 Roll meter tersedia dalam ukuran 3 meter sampai 50 meter. Pengukuran dengan roll meter memiliki ketelitian rendah, yaitu 1 mm. 3. Jangka Jangka merupakan alat ukur tidak langsung yang dapat digunakan dengan ketelitian rendah. Gambar menggambarkan langkah pengukuran dengan jangka. Gambar Roll meter Gambar Macam macam Jangka Gambar Menggunakan Jangka untuk mengukur a. Posisikan kaki jangka pada bagian yang akan di ukur b. Tahan jarak ukur dengan pengunci c. Bandingkan ke mistar baja dan baca ukuran pada mistar baja 210 BERLATIH MELAKUKAN PENGUKURAN Informasi Setelah mempelajari materi Alat Ukur Mekanik Instrumentasi Industri Kamu harus dapat melakukan pengukuran dengan alat ukur yang telah dipelajari. Pada kegiatan latihan ini, perhatikan hal-hal berikut 1. Selalu menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja melalui penggunaan alat pelindung diri, menjaga sikap kerja, memperhatikan posisi membaca dan melaksanakan pekerjaan atas ijinpengawasan guru. 2. Materi latihan keterampilan disusun secara berurutan, dan setiap siswa harus secara bertahap menyelesaikan pekerjaan, dan berpindahmemulai pekerjaan berikutnya atas ijinpengawasan guru. Materi latihan terdiri dari Latihan 1 Mengukur dengan alat ukur presisi rendah Latihan 2 Mengukur dengan alat ukur presisi tinggi 3. Pada setiap akhir kegiatan latihan diakhiri dengan kegiatan evaluasi. Hanya jika Kamu siswa telah dinyatakan kompeten, dapat melanjutkan ke latihan berikutnya. 211 Rubrik Penilaian 1. Indeks nilai kuantitatif dengan skala 1 – 4 2. KKM Pengetahuan Baik Keterampilan Baik Sikap 3. Skor Siswa = 4. Konversi klasifikasi nilai kualitatif Konversi nilai akhir Predikat Klasifikasi Skala 1- 4 Skala 0 –100 4 86 -100 A Sangat Terampil Sangat Baik 81- 85 A- 76 – 80 B+ Terampil Baik 71-75 B 66-70 B- 61-65 C+ Cukup Terampil Cukup Baik 2 56-60 C 51-55 C- 46-50 D+ Kurang Terampil Kurang Baik 1 0-45 D 212 A. Tujuan Kegiatan Pemelajaran

3 Tariklah garis sesuai dengan garis bentuk yang diinginkan. Pemeliharaan mistar baja: 1. Jangan dipergunakan sebagai alat untuk keperluan yang lain. 2. Jaga tulisan dan gais skala agar tetap terbaca. 3. Hindarkan kerusakan pada tepi mistar. 4. Jagalah mistar dalam keadaan bersih, kering dan ditempatkan dengan benar. 5. Mistar baja terbuat dari bahan baja tahan karat biasa dipergunakan pada kerja pelat. Tanda ukuran garis skala dalam milimeter/inchi yang mana merupakan Standar Internasional SI. Mistar baja ini digunakan untuk membuat garis lurus. Gambar 1. Mistar Baja Biasanya penggunaan mistar baja ini dilengkapi dengan penyiku. Penyiku dibuat dari baja yang dikeraskan atau baja tahan karat. Bilah dan balok betul-betul membentuk sudut 45 ° dan 90°. Gambar 2. Penggaris Siku Pemeliharaan penyiku1. Jangan jatuh atau Jangan digunakan sebagai pengganti alat Jagalah penyiku dalam keadaan bersih, kering dan tempatkan dengan Jangan digunakan penyiku yang rusak atau tidak siku mistar baja1. Ukur dan tandai benda kerja dengan kapur/penggores sesuai ukuran yang Gunakan penyiku untuk meluruskan garis agar pas dan Tariklah garis sesuai dengan garis bentuk yang diinginkan. Pemeliharaan mistar baja1. Jangan dipergunakan sebagai alat untuk keperluan yang Jaga tulisan dan gais skala agar tetap Hindarkan kerusakan pada tepi Jagalah mistar dalam keadaan bersih, kering dan ditempatkan dengan Jangan digunakan mistar yang rusak dan tidak dapat dibaca. Lulusan Teknik Elektro yang hobi ngoprek komputer, gadget, dan traveling
Barometer Selanjutnya di macam-macam alat ukur adalah barometer, barometer sendiri merupakan alat pengurkuran tekanan udara didalam satuan MB, barometer ini termasuk didalam sebuah peralatan meterology golongan non recording yang memang harus dibaca pada waktu-waktu tertentu agar mendapatkan data yang diinginkan.
100% found this document useful 1 vote288 views6 pagesDescriptionmistar baja metrologi industriCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote288 views6 pagesMistar BajaJump to Page You are on page 1of 6 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Angkapenting hasil pengukuran tersebut adalah 3,45. Angka pastinya adalah 3,4 dan angka taksirannya adalah 5. Artinya kita dapat menjamin bahwa panjang batang pasti bernilai 3,4cm, sedangkan angka 0,05cm hanya merupakan perkiraan yang nilainya mungkin antara 0,01cm sampai 0,09cm. Angka penting hasil pengukuran biasanya hanya mempunyai satu
Alat ukur merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk mengukur. Dalam perbaikan dan servis di bidang otomotif juga juga digunakan berbagai peralatan-pelatan untuk mengukur. Alat-alat ukur dibedakan menjadi tiga macam yaitu alat ukur mekanik, alat ukur elektrik dan alat ukur pneumatik. Alat ukur mekanik yaitu alat ukur yang penggunaanya secara mekanik. Alat ukur mekanik ini pada umumnya diunakan untuk mengukur panjang, lebar, kedalaman, diameter luar dan diameter dalam sebuah benda. Skala pengukuran yang digunakan sering digunakan pada alat ukur mekanik ini adalah skala metrik dan skala inchi. Sedangkan alat ukur elektrik yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran-besaran listrik antara lain tegangan, arus, tahanan dan lain sebagainya. Selain itu, alat ukur elektrik pengoprasiannya membutuhkan daya listrik. Sedangkan alat ukur pneumatik yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengukur tekanan. Selain itu, pengoprasiannya juga dengan memanfaatkan tekanan. Skala ukuran tekanan pada alat ini antara lain Psi, kPa, Bar, kg/cm2 dan lain sebagainya. Macam-macam alat ukur mekanik 1. Mistar baja Mistar baja atau penggaris baja merupakan salah satu alat ukur mekanik dan memiliki fungsi untuk mengukur panjang, lebar, ketinggian ataupun kedalaman suatu benda. Skala ukuran pada mistar baja ini memiliki tingkat ketelitian 0,5 mm atau 1 mm. Panjang dari mistar baja juga bervariasi, panjang mistar yang sering digunakan di bengkel otomotif adalah mistar baja yang memiliki panjang 300 mm atau 30 cm dan mistar baja yang memiliki panjang 500 mm. Pada mistar baja, ada juga yang menggunakan dua skala pengukuran yaitu skala metrik dan skala inchi. 2. Penggaris gulung measuring tape Penggaris gulung ini terbuat dari bahan pita baja yang digulung. Penggaris gulung memiliki berbagai macam ukuran, adanya ukurannya sampai 2000 mm atau 2 m, ada yang ukurannya sampai 5000 mm atau 5 m, bahkan ada yang ukurannya sampai 15000 mm atau 15 m. Skala ukuran yang terdapat pada penggaris gulung ini dibedakan menjadi dua skala, yaitu ada yang menggunakan skala metrik dan ada yang menggunakan skala inchi. Penggaris gulung atau measuring tape berfungsi untuk mengukur panjang, lebar, kedalaman atau ketinggian yang memiliki jarak yang luas. 3. Busur derajat protactor Busur derajat atau protactor memiliki bentuk setengah lingkaran dan dilengkapi dengan sepotong logam lurus dan panjang yang dihubungkan pada bagian setengah lingkaran yang dapat digerakkan disekeliling titik putarnya untuk mengukur sudut. Busur derajat atau protactor ini berfungsi untuk mengukur atau memeriksa sudut-sudut suatu benda. Alat ini dapat mengukur sudut dari benda hingga 1800. 4. Outside caliper Outside caliper berfungsi untuk mengukur diameter luar, mengukur dimensi luar dan memeriksa apakah permukaan luar dari benda yang diukur sejajar atau tidak. Outside caliper terdapat dua kaki sebagai pengukur,serta titik putar pegas spring pivot point dan sekrup penyetel adjustment screw. Cara penggunaan outside caliper adalah dengan cara membengkokkan kedua kakinya ke arah satu sama lainnya pada bagian ujun kaki untuk mendapatkan hasil pengukuran. 5. Inside caliper Inside caliper berfungsi untuk mengukur diameter bagian dalam, mengukur dimensi bagian dalam dan untuk memeriksa apakah permukaan bagian dalam suatu benda sejajar atau tidak. Inside caliper memiliki dua kaki yang dihubungkan dengan spring pivot point serta memiliki sekrup penyetel adjustment screw untuk menahan kedua kakinya saat pengukuran agar kedua kaki tidak bergeser. 6. Depth gauge Depth gauge atau alat pengukur kedalaman berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu lubang. Depth gauge terdiri dari kompoen penggaris baja kecil yang memiliki skala utama dan bagian geser yang terdapat skala vernier. 7. Valve spring tester Valve spring tester berfungsi untuk menguji tingkat elastisitas dari pegas. Skala daya pegas standar memiliki skala maksimal 158 kg atau 350 lb. 8. Feeler gauge Feeler gauge berfungsi untuk mengukur celah antar komponen dan untuk memeriksa keausan antar komponen. Feeler gauge terdiri dari beberapa bilah tipis yang memiliki ketebalan yang berbeda-beda. 9. Vernier caliper Vernier caliper atau juga sering disebut dengan jangka sorong memiliki fungsi untuk mengukur diameter luar suatu benda, mengukur diameter dalam suatu benda dan mengukur kedalaman dari suatu benda. Jangka sorong memiliki beberapa bagian yaitu rahang bawah, rahang atas, pengukur kedalaman, sekrup pengunci, skala utama dan skala vernier/ nonius. Jangka sorong memiliki beberapa tingkat ketelitian yaitu tingkat ketelitian 0,1 mm, tingkat ketelitian 0,05 mm, tingkat ketelitian 0,02 mm, tingkat ketelitian 1/128 inchi dan tingkat ketelitian 1/1000 inchi. 10. Outside micrometer Outside micrometer atau micrometer luar memiliki fungsi untuk mengukur diameter luar suatu benda dengan tingkat ketelitian yang lebih teliti dibandingkan dengan jangka sorong. Outside micrometer memiliki beberapa bagian, antara lain frame, anvil, spindle, lock, sleeve, thimble dan rachet stopper/ rachet knob. Outside micrometer memiliki beberapa tingkat ketelitian yaitu tingkat ketelitian 0,01 mm dan tingkat ketelitian 0,001 mm. 11. Inside micrometer Inside micrometer atau micrometer dalam memiliki fungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda dengan tingkat ketelitian yang lebih teliti dibandingkan dengan jangka sorong. Inside micrometer terdiri dari beberapa komponen, antara lain spindle, spacer, spindle lock screw, sleeve dan timble. Inside micrometer memiliki tingkat ketelitian sampai 0,01 mm. 12. Depht micrometer Depht micrometer atau micrometer kedalaman memiliki fungsi untuk mengukur kedalaman suatu benda, kedalaman alur, ketinggian benda dengan tingkat ketelitian tertentu. Depht micrometer memiliki komponen yang hampir sama dengan inside micrometer akan tetapi depht micrometer memiliki tambahan bagian block yang rata dengan permukaan yang rata. 13. Telescoping gauge Telescoping gauge memiliki fungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda yang memiliki ukuran yang kecil sehingga tidak dapat dilakukan dengan menggunakan micrometer. Bagian-bagian dari telescoping gauge terdiri dari locking screw, handle atau grip dan plunger. 14. Dial indicator Dial indicator berfungsi untuk mengukur kebengkokan dan keolengan atau run out suatu suatu benda atau poros. Dial indicator memiliki tingkat ketelitian 0,01 mm. 15. Cylinder Bore Gauge Cylinder Bore Gauge CBG berfungsi untuk mengukur diameter silinder. Alat ini digunakan bersama-sama dengan jangka sorong dan micrometer luar saat digunakan untuk mengukur diameter silinder. Macam-macam alat ukur elektrik 1. Multimeter Multimeter atau multitester berfungsi untuk mengukur arus, tegangan, tahanan listrik, frekuensi, nilai kapasitas, hubungan atau konektivitas pada rangkaian. 2. Osiloskop Osiloskop berfungsi untuk Mengukur besar tegangan voltage listrik dan hubungannya terhadap waktu Mengukur frekuensi signal yang berosilasi Mengecek frekuensi signal pada rangkaian Membedakan arus AC dan DC Mengecek suara atau noise pada sebuah rangkaian kelistrikan dan hubungannya terhadap waktu. 3. Scanner Scanner merupakan alat ukur yang digunakan pada kendaraan-kendaraan injeksi. Scanner berfungsi untuk mengecek kesalah atau malfunction dari suatu sistem di kendaraan EFI, mengukur kerja sensor-sensor dan aktuator-aktuator. 4. Dwell dan tacho tester Dwell tester berfungsi untuk mengukur sudut dwell pada sistem pengapian kendaraan, sedangkan tacho tester berfungsi untuk mengukur RPM mesin. 5. Timing light Timing light berfungsi untuk mengetahui atau memeriksa saat pengapian kendaraan. Saat pengapian kendaraan yaitu saat busi mulai memercikkan bunga api. Macam-macam alat ukur pneumatik 1. Tyre pressure gauge Tyre pressure gauge berfungsi untuk memeriksa tekanan udara pada ban, agar tekanan udara pada ban sesuai dengan tekanan spesifikasinya. Ada beberapa macam tyre gauge, tyre pressure gauge ada yang terpisah dari pompa ban dan ada yang menjadi satu dengan pompa ban. 2. Manifold gauge sistem AC Manifold gauge pada sistem AC digunakan untuk mengecek tekanan refrigerant di dalam sistem AC, dan juga berfungsi untuk melakukan penggantian refrigerant pada sistem AC. 3. Radiator tester Radiator tester berfungsi untuk memeriksa kebocoran sistem pendingin dan juga untuk memeriksa kerja tutup radiator. 4. Compression tester Compression tester berfungsi untuk mengukur tekanan kompresi pada silinder mesin pada kendaraan.
4PNCuuv.